Cara Mengetahui Uang Asli dan Palsu

Posted on

Uang merupakan alat tukar yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Dengan uang lalu lintas ekonomi menjadi lancar. Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat jumlahnya sangat banyak dan tidak dapat dihitung lagi. Di Indoensia, jenis uang dari berbagai pecahan dapat digunakan sebagai transaksi pembayaran untuk mendapatkan sebuah jasa atau barang. Uang juga memiliki nilai intrinsik yaitu nila bahan dasar pembuatan uang sama dengan nilai nominalnya.

Cara Mengetahui Uang Asli dan Palsu

Cara Mengetahui Uang Asli dan Palsu

Lembaga yang berhak menerbitkan uang adalah Bank Indonesia atau BI. Ciri umum uang diatur dalam undang-undang no 7 tahun 2011 tentang mata uang.

Ciri-ciri uang asli adalah:
Gambar lambang negara Garuda Indonesia
Frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai nilai nominalnya
Tanda tangan pihak pemerintah dan bank Indonesia
Nomor seri pecahan
Terdapat teks “DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA MENGGELUARKAN RUPIAH SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI …..”
Tahun emisi dan tahun cetak
Jenis uang yang beredar di Indonesia ada uang kartal dan uang giral. Uang kartal merupakan uang yang dapat dipakai sebagai alat untuk pembayaran dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal terdiri dari uang logam dan kertas. Sedangkan uang giral merupakan surat berharga yang bisa diuangkan di bank atau juga pada kantor pos. Contoh uang giral yaitu giro pos, cek, wesel dan surat berharga lainnya. Pada umumnya uang giral digunakan dalam transaksi yang memiliki nilai yang besar.

 

Pemalsuan terhadap uang kertas kini sudah mulai beredar. Pada umumnya uang kertas yang dipalsukan bernilai Rp 50.000 dan Rp 100.000 ini dikarenakan pecahan yang besar. Jika orang memalsukan pecahan senilai Rp 1.000 hingga 20.000 akan merugi karena pembuatan uang palsu juga memakan biaya yang cukup besar. Walaupun sering berhadapan dengan uang, kita terkadang tidak menyadari bahwa uang tersebut palsu.Nah, untuk membedakan uang asli dan palsu gunakan cara 3D, yaitu dilihat, diraba dan diterawang.

Berikut adalah cara mengetahui uang asli dan palsu:
Dilihat
D yang pertama adalah dilihat. Coba perhatikan apakah uang tersebut kusam, warnanya pudar atau luntur. Jika pada pecahan uang terdapat corak yang aneh dan warnanya yang tidak biasa, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai uang palsu.

Diraba
D yang kedua dengan cara diraba. Jika uang asli diraba maka kondisinya agak kaku, bahannya lebih tebal dan angka, gambar maupun tulisan agak sedikit menonjol atau timbul. Sebaliknya uang palsu jika diraba akan terasa lebih halus.

Diterawang
D yang ketiga ini diterawang. Diterawang ini bukan mengarah kepada klenik. Caranya diterawang melalui sumber cahaya seperti matahari untuk melihat fitur pengaman. Jika terdapat tali pengaman atau logonya berubah warna maka sudah dipastikan uang tersebut adalah asli.

Jika Anda mendapatkan uang palsu, maka segeralah lapor kepada polisi. Berikan rincian dari mana mendapatkannya dan dari siapa. Maka polisi akan melakukan pengembangan terhadap informasi yang Anda berikan. Dengan tehnologi pencetakan yang semakin canggih juga memudahkan dalam mencetak uang palsu. Hal ini sangat berbahaya dan tingkat kemiripannya hampir sama. Oleh sebab itu perlu juga diperhatikan bagian-bagian kecil dari uang tersebut.

Beberapa bagian dari uang antara lain:

Uang pecahan Rp 50.000
Uang pecahan dengan nilai Rp 50.000 tahun emisi 2005 memiliki ukuran panjang 149 mm dan lebar 65 mm, bahannya serat kapas dengan warna dominan biru. Tanggal pengeluarannya 20 Oktober 2005. Bagian utama terdapat gambar pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai dan bagian belakan terdapat gambar Danau Beratan, Bedugul, Bali, contohnya seperti gambar berikut :

uang-pecahan-50-ribu

Uang pecahan Rp 100.000
Uang pecahan dengan nilai Rp 100.000 tahun emisi 2004 memiliki ukuran panjang 151 mm dan lebar 65 mm, bahannya serat kapas dengan warna dominan merah. Tanggal pengeluarannya 29 Desember 2004. Bagian utama terdapat gambar pahlawan prokalmator Dr. Ir. Soekarno dan Dr. H. Mohammad Hatta serta bagian belakan terdapat gambar gedung MPR-DPR RI, contohnya seperti gambar berikut :

uang-pecahan-100-ribu

Demikianlah artikel tentang cara mengetahui uang asli dan palsu. Selain itu kita juga harus lebih waspada ketika ada orang yang menukarkan uang pecahan besar untuk mendapatkan pecahan kecil. Atau sebaliknya ada orang yang menawarkan uang dengan jumlah yang banyak dan Anda harus membayarnya dengan jumlah tertentu. Hal ini merupakan salah satu tindakan kriminal tentang pemalsuan uang kertas. Sekarang ini alat untuk mendeteksi uang asli atau palsu sudah bisa didapatkan. Sistem kerja alat ini menggunakan sensor sinar-x untuk mendeteksi hologram pada uang kertas. Dengan demikian keuangan negara akan semakin berkembang.